Ikuti Social Media Inabuyer

News
Ajang INABUYER B2B2G Expo Agar Produk Lokal Go Global

Lebih dari 100 peserta turut berpartisipasi dalam INABUYER B2B2G Expo pertama tahun ini

JAKARTA – Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) bersama Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian BUMN resmi menggelar INABUYER B2B2G Expo guna perluasan pasar produk-produk lokal. 

Ketua Umum HIPPINDO Budihardjo Iduansjah menegaskan perluasan pasar itu dilakukan dengan percepatan terobosan Bangga Buatan Indonesia (BBI), peningkatan TKDN, serta penguatan program Indonesia Brand Go Global. 

“Semua dirangkum hari ini dalam satu event ini. Program itu sangat penting untuk brand Indonesia jadi go global,” ucap Budihardjo dalam pembukaan INABUYER B2B2G Expo 2023 di Jakarta, Rabu (5/7).

INABUYER B2B2G Expo 2023 sendiri mengumpulkan supplier dan buyer dalam satu wadah. HIPPINDO bersama KemenkopUKM dan Kementerian BUMN pun telah melakukan sourcing terhadap produk-produk strategis yang akan dipamerkan dalam ajang itu.

Budihardjo berharap dengan gelaran itu, para pelaku usaha di dalam negeri bisa membentangkan sayap bisnis mereka, salah satunya dengan melancarkan dan memasifkan ekspor.

“Ibarat punya sayap, kita bisa buka toko di dalam negeri, kita bisa ekspor barang kita, kita juga bisa dukung program pemerintah dalam hal percepatan ekspor,” kata dia.

Per hari ini, Budihardjo menyebut sudah lebih dari 100 partisipan yang terdiri dari buyer dan supplier untuk beragam produk. Hal itu ia katakan menjadi bukti bahwa antusiasme pasar terhadap produk dalam negeri masih sangat tinggi.

“Antusias sangat tinggi, ternyata kita punya pasar dan sumber dayanya. Buyer pun semua punya komitmen,” tegasnya.

Pada kesempatan itu Menteri Koperasi dan UKM Teten Masuki menegaskan gelaran INABUYER B2B2G Expo 2023 sangat penting bagi UMKM supaya masuk ke rantai pasok industri.

Jika UMKM sudah masuk rantai pasok industri, MenkopUKM meyakini mereka akan dapat beragam manfaat. Salah satunya ialah kemudahan pembiayaan dari perbankan mengingat ada jaminan pasar dari produk yang mereka jual.

“Sayangnya UMKM yang sudah masuk rantai pasok industri besar masih kecil angkanya 7%, kalau dibandingkan dengan Vietnam itu sudah 24%,” jabar Teten.

Sebagian besar pelaku UMKM Indonesia, sambungnya, masih memasarkan produknya secara mandiri. Untuk itu, Teten berharap ke depan UMKM bisa memasok bahan baku untuk industri supaya ada jaminan pasar.

“Manfaat UMKM dalam rantai pasok juga bisa meningkatkan standar produk merek. Di sisi lain, kami Kementerian Koperasi dan UKM juga akan melakukan pendampingan,” tandasnya.

Source: https://validnews.id/ekonomi/ajang-inabuyer-b2b2g-expo-agar-produk-lokal-go-global

Bagikan berita ini:

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest